Sabtu, 07 Maret 2009

Daging kelinci pengg4nti hati kelelawar sebagai obat Asma?

Sel4m4 ini kita mengenal secara tr4disi bahwa kalong (kelelawar/codot) mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma. Bahkan ada pula yang menyatakan anak tikus bisa menyembuhkan. Banyak masalah dengan konsumsi kalong ini, mulai dari mempertanyakan kehalalannya, merasa jijik, ngeri sampai kesulitan dalam mendapatkan binatang malam ini. Kemunculan daging kelinci sebagai alternatif pengganti kalong cukup menggembirakan, mengingat kemudahan dan kelezatannya sudah mulai memasyarakat.

Sebelumnya, mari kita mengenal lebih dekat dengan Asma.

DEFINISI
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan (sementara) karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan.

PENYEBAB
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

GEJALA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.

Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline.
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang.

Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
- gangguan proses penyembuhan luka
- terhambatnya pertumbuhan anak-anak
- hilangnya kalsium dari tulang
- perdarahan lambung
- katarak prematur
- peningkatan kadar gula darah
- penambahan berat badan
- kelaparan
- kelainan mental.

Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.

Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

PENGOBATAN UNTUK SERANGAN ASMA

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.

Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophylline (sejenis theophylline) melalui infus intravena.

Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).

Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
- pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
- pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
- pemeriksaan rontgen dada.


Obat Lain untuk Serangan Asma :


Magnesium Sulfat
Pada penelitian multisenter, pemberian magnesium sulfat intravena (infus) di rumah sakit mempunyai efektivitas sama dengan pemberian beta agonis.


Mukolitik (pengencer dahak)
Pemberian mukolitik (misalnya Bisolvon sirup) pada serangan asma dapat saja diberikan, tetapi harus berhati-hati pada anak dengan refleks batuk yang tidak optimal. Pemberian mukolitik secara inhalasi (hirupan) tidak mempunyai efek yang signifikan, tetapi harus berhati-hati pada serangan asma berat.

Antibiotik
Pemberian antibiotika pada asma tidak dianjurkan, karena sebagian besar pencetusnya bukan infeksi bakteri, melainkan infeksi virus. Pada keadaan tertentu, antibiotika dapat diberikan, yaitu pada infeksi saluran napas yang dicurigai karena bakteri, atau dugaan sinusitis yang menyertai asma.


Obat sedasi (mempunyai efek membuat kantuk)
Pemberian obat sedasi pada serangan asma sangat tidak dianjurkan, karena menekan pernapasan.

Anti histamin (anti alergi)
Anti histamin jangan diberikan pada serangan asma, karena tidak mempunyai efek yang bermakna, bahkan dapat memperburuk keadaan.

TERAPI INHALASI

Pengobatan asma bertujuan untuk menghentikan serangan asma secepat mungkin, serta mencegah serangan berikutnya, ataupun bila timbul serangan kembali, serangannya tidak berat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diberi obat bronkodilator pada saat serangan, dan obat anti inflamasi sebagai obat pengendali untuk menurunkan inflamasi yang timbul.

Pemberian obat pada asma dapat melalui berbagai macam cara, yaitu parenteral (melalui infus), per oral (tablet diminum), atau per inhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya.

Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas.

Berikut beberapa alat terapi inhalasi:
Metered Dose Inhaler (MDI)
MDI tanpa Spacer
 
 
Gambar diambil dari: www.med.umich.edu/1libr/aha/aha_mdinhale_art.htm

Penggunaan obat

Masing-masing golongan obat di atas dijual dalam berbagai merek dagang di pasaran. Sebagian dapat dibeli bebas, umumnya yang bersifat pelega, dan sebagian lagi harus dengan resep dokter. Obat-obat asma ini dapat diberikan dalam bentuk diminum, disuntikkan, atau juga disemprot/diisap (inhalasi).

Maka, katakanlah obat golongan agonis beta 2, misalnya, dapat diberikan dalam bentuk tablet, sirup, suntikan, dan juga ada yang disemprotkan/diisap. Perlu diketahui bahwa cara pemberian obat asma yang paling baik adalah dengan disemprotkan/diisap (inhalasi) langsung ke saluran napas, apalagi untuk pemberian jangka panjang.

Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, obat yang disemprotkan/diisap akan masuk langsung ke saluran napas, jadi efeknya lebih cepat.

Kedua, karena masuknya langsung ke saluran napas, dosisnya bisa lebih kecil untuk mendapatkan efek yang baik.

Ketiga, efek samping obat yang disemprotkan/diisap akan lebih kecil daripada obat yang diminum. Obat yang diminum akan masuk dulu ke perut, lalu diserap pembuluh darah, serta baru diedarkan ke seluruh tubuh dan sebagian ke saluran napas sehingga dosisnya perlu lebih tinggi, efeknya lebih lambat namun efek sampingnya lebih tinggi.

Tidak benar pula pendapat sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa obat yang disemprot/diisap akan menyebabkan ketagihan, justru cara pemberian disemprot/diisap inilah yang paling baik.

Bagaimana memasak Kelelawar / Kalong sebagai obat?
Cara pertama memasak hampir semua bagian tubuh kalong kecuali sayapnya. Sayap dan kaki kalong di buang. Memasak bisa dengan berbagai menu baik direbus, dicampur sayur atau digoreng. Ini pernah aku lihat di salah satu siaran TV.
Cara keedua. Dapatkan hati kalong, masak seperti kita memasak hati ayam, goreng dan kemudian tumis dengan bawang merah dan bawang putih, makanlah secara teratur.
Tempat-tempat mendapatkan kalong:
1. Desa Gayam Kecamatan Mojokerto Tupamadya, Kediri
2. Pasar Bringharjo Jgja
3. Daerah Bomo, Pacitan Jawa Timur

Secara tradisi, penggunaan herba sebagai obat asma juga sudah dikenal.
Resep herba tradisional untuk mengatasi saat asma datang yakni badan penderita digosok dengan kukuran jahe yang dicampur dengan minyak kayu putih. Bahan alami yang dapat dipakai menyembuhkan asma secara tunggal adalah pegagan atau kaki kuda atawa (Centella asiatica Urban). Caranya, ambil 12 lembar daun pegagan, setelah dicuci kemudian direbus dengan 300 cc air bersih hingga tinggal 200 cc.
Setelah dingin disaring, hasilnya diminum tiga kali sehari masing-masing dalam jumlah yang sama. Lakukan cara ini hingga sesak napas menjadi berkurang. Resep ini juga dapat dipakai menyembuhkan batuk biasa.
Penderita dibiasakan berjemur diri setiap pagi minimal selama 30 menit dan menghentikan kebiasaan merokok.

Daging Kelinci
Daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma.
Secara teknis, daging penghasil senyawa kitotefin ini berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma, yang terjadi lantaran alergi bisa dicegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin itu di dalam tubuh. Sebab daging tersebut merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh. Dan apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit, bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membentuk otot-otot polos saluran napas berkontraksi. Hasilnya, saluran napas menyempit hingga terjadi asma.

Yang perlu diperhatikan mungkin hanya masalah pengolahan daging sebelum dimakan. Sebab kalau sembarangan mengolah bisa mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin yang ada. Jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging ini, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius

Sebagai tambahan daging kelinci telah dinyatakan halal
http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=64

Kamis, 05 Maret 2009

Tentang Aku

aQ?? Seorang mahasiswa yang lagi berusaha nyelesaiin skripsinya,.,.,. juga gi bantuin cew yang gi skripsi,.,. puzinknya 2x nih.. ha..ha..,.,. di blog-ku "thoni14.blogspot.com" ini ku cuma mau sharing segala macem, tambah temen, tambah ilmu & pengetahuan, tambah wawasan, yang pasti bukan tambah duit,.,. he..he... kasih informasi juga, bagi-bagi ilmu, pokonya semua tentang dirikoe... ku catet n ku tambatkan di blog ini. Terima kasih buat temen-2 yang udah ngunjungin blog-ku nie. Thnx.

Thoni's Bio :

# College :
ADHI TAMA TECHNOLOGY INSTITUTE SURABAYA

# Kesibukan :
Nge-Date ma cew-koe, he..he.., mBet0tin-BASS, Kuliah, Warnet Operator, Oprek-2 ROKR-ku.

# Hobbies and Interests:
mBet0tin Skylark Electric Bass, FutsaL & Sc0RiNg GoaLs, Game DVDs, Red and Black colors, Travelling, Rock music, Sego Sambel Penyet, Moccacino, Kripik SiNgkoNg Pedes, Swimming, Badminton ;

# Favorite Books:
Qur'An__SavE My LiFe, MaThemAtiCz, ProjEcT mAnAgEmeNt, mUsiC mAgAziNes, .....

# Favorite Movies:
Bean Mr., Resident EviL, Lord Of The Rings, Thir13en Ghosts.

# Favorite Music:
----BARAT---- DREAM THEATER, MUSE, Joe Satriani, Mr.Big, Metallica, Foo FigHter, Red Hot Chili Peppers, Sistem Of A Down, Alter Bridge, Saosin, Incubus, Puddle Of Mudd, YellowCard, The Used, Coldplay, Creed, GreendAy, Jet, KoRn, Hoobastank, Keane, Nirvana, Gun's n Roses, The Offspring, SimpLe PLan, Saybia ----INDO---- J-ROCK'S, Kapten, Aeru, Kerispatih, Dewa19, The Rock, Kobe, Nidji, Garasi, Utopia, U9, SamSons, Naif, The Fly, The Rain, ST-12, Tipe-X.

# Favorite TV Shows:
Liga Calcio (AS ROMA), Premier LEague (ARSENAL), Playboy Kabel ha..ha..

# Zodiac Sign:
Virgo

# About Me:
MuSiC iS mY sHadoW
c0w0k baEgH-baEgH...
pEndiEm... gA jG sE
smArT
sMootHy
oUtstAndiNg
HaLe aNd hEaLtHy
AdMiRabLe
SigHt foR soRe EyEs
LAudAbLe
cUddLy
oFt daZEd
sW33t
EtHan
rokok/okEr/ciGarEttz?? ---) Go tO hELL
huE..hE...hE....
 

Thoni Achmad Area Copyright © 2009>